Jurusan Ilmu Sejarah – Hai gaes, pasti kalian masih bingung waktu dengar program studi Ilmu sejarah? Hmm.. Orang awam pun banyak yang berfikir dua kali ketika akan memilih jurusan tersebut. Paling hanya mengulang kisah di masa lampau dengan mata kuliah yang sangat membosankan untuk dipelajari. Tak hanya itu, banyak orang pun kurang yakin dengan prospek kerja di bidang Sejarah. True?
Eits, jangan langsung negative thinking, gitu dong. Tak kenal, maka tak sayang! Ayo, deh bersama-sama kita mengenal jurusan Ilmu Sejarah lebih dekat.
Pertama-tama, kalian pasti penasaran. Apa saja sih, yang diajarkan pada Program Studi Ilmu Sejarah?
Jadi, di Ilmu sejarah kalian akan mempelajari banyak hal, loh. Nggak hanya belajar tentang masa lalu (bukan berarti gagal move on ya!) namun juga menelusuri lebih jauh tentang bagaimana peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman dahulu.
Emang apa gunanya coba mempelajari masa lalu? Buang-buang waktu, deh!
Ups! Jangan berfikir pendek dulu. Banyak banget loh manfaat yang kita dapat waktu belajar Sejarah. Dengan mempelajari peristiwa-peristiwa di masa lampau, tak hanya menambah wawasan, namun juga menumbuhkan kepekaan sosial serta banyak pelajaran yang kita dapat untuk tidak mengulang kesalahan di masa lampau pada masa mendatang. Dengan begitu, kita sebagai calon generasi penerus dapat membangun bangsa dan dunia menjadi lebih baik lagi. Ingat, Sejarah adalah ibu bagi seluruh rumpun ilmu dan sudah ada sejak diciptakannya manusia. Manusia-lah yang dapat mempelajari dan menciptakan Sejarah.
Terus, Sejarah itu masuk dalam rumpun ilmu yang mana?
Meskipun sejarah masuk dalam rumpun Soshum (sosial-humaniora) namun, ilmu sejarah ini cenderung membahas mengenai bidang keilmuan dan kajian-kajian humaniora atau kemanusian yang berasal dari hasil budayanya. Program studi ilmu ini juga memiliki korelasi dan berperan sangat besar dengan bidang ilmu yang lain. Oleh karena itu, Sejarah bersifat multidisipliner keilmuan. Kita ambil contoh, kedokteran pun membutuhkan arsip-arsip sejarah kesehatan. Ekonomi juga membutuhkan ilmu sejarah terkait sejarah perekonomian. Begitu pula ilmu-ilmu lainnya.
Ketika duduk di bangku perkuliahan nanti, apa saja mata kuliah yang diberikan?
Untuk mata kuliah sendiri, ada beberapa pengantar seperti pengantar ilmu sejarah dan pengantar sejarah Indonesia yang biasanya dibahas di awal semester. Itu pun masih pemanasan, karena masih tahap peralihan dari SMA. Jadi materi yang diajarkan masih pun masih hangat dengan nuansa SMA.
Yang lebih menarik, kita juga belajar filsafat loh di Sejarah. Ini berguna untuk memantik ke-kritisan para sejarahwan muda untuk merekonstruksi sejarah yang sudah usang dan mandek dengan asumsi-asumsi lama yang tentu masih bisa diperbarui.
Tidak hanya itu, ada pula pengantar antropologi buat kalian yang suka dengan art dan kebudayaan. Pengantar ilmu politik buat pecinta debat dan koreksi urusan negara. Kaget kan ya, kok bisa? Bisa banget dong, seperti yang sempat disinggung di awal, karena ilmu sejarah itu multidisiplin keilmuan. Artinya, mampu diterapkan pada bidang keilmuan yang lain. So, ngga bakal bosen deh kalo kuliah di Jurusan Ilmu Sejarah.
Oh iya, bagi kamu yang suka cas cis cus bahasa asing, khususnya bahasa Belanda. Disini kamu juga akan diajarkan hal tersebut. Ya pasti lah. Karena banyak arsip negara kita yang ada dan berbahasa Belanda. Hmm gimana? Kalaupun nggak bisa jadi sejarawan, boleh lah jadi translator bahasa belanda atau juru bicara hehe. Keren kan?
Adapula mata kuliah sejarah nirleka, sejarah eropa, sejarah asia, sejarah maritim, folklore, konsep dan metodologi sejarah, dan masih banyak lagi tentunya!
Untuk masalah skripsi, memang agak ribet karena harus kesana-kemari mencari sumber data. Tapi, seru kok. Sambil mencari, kalian bisa jalan-jalan sekaligus berkenalan dengan orang-orang baru. Karena prosesnya yang memakan waktu agak lama, maka pada semester 3, dosen akan menyarankan kita untuk mulai menyusun judul. Ini dimaksudkan agar skripsi yang dibuat tidak molor dan akurasi data juga lebih valid.
Hmm, tapi sayangnya Ilmu Sejarah selalu identik dengan sesuatu yang kuno dan membosankan, ya nggak?
Banyak yang bilang jurusan Ilmu sejarah ini kurang menarik, karena diidentikkan dengan masa depan suram. Atau, ujung-ujungnya jadi pengangguran lah. Mentok jagain museum. Hmm.. Masa iya sih?
Buktinya, ada dosen maupun senior lulusan Sejarah yang go internasional. Wih, kenapa hayo? Karena di luar negeri kajian mengenai sejarah, peradaban, dan kebudayaan sangat diapresiasi. Penelitian yang dilakukan tak tanggung-tanggung, bahkan banyak yang didanai. Tidak seperti disini yang justru kurang mengapresiasi sejarahnya sendiri. Coba ingat slogan JAS MERAH yang diungkapkan bapak proklamator kita, Soekarno,
Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang paham akan sejarah bangsanya
Untuk masuk ke Jurusan Ilmu Sejarah itu, susah nggak sih? Bagaimana peluangnya?
Bicara soal peluang masuk. Memang ilmu sejarah sendiri tidak seketat jurusan kedokteran, ekonomi, hubungan internasional,teknik ataupun lainnya. Justru itulah peluang buat kalian-kalian yang ingin memaksimalkan kesuksesan di bidang ini. Intinya sejarah itu nggak sulit kok, salah satu dosen pernah berkata, dua kunci sukses seorang sejarawan, adalah banyak membaca buku dan jalan-jalan.
Universitas mana sajakah yang ada Jurusan Ilmu Sejarah?
Di beberapa universitas di Indonesia ilmu sejarah masuk dalam rumpun fakultas dan konsentrasi sejarah yang berbeda-beda. Kita ambil contoh, di UNAIR cenderung kepada Sejarah Kota, UI ke Sejarah Politik, UGM ke Sejarah Sosial-Budaya, UNDIP ke Sejarah Maritim, dan UNS ke Sejarah Etnik. Prodi Ilmu Sejarah dikebanyakan Universitas masuk ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Namun adapula, di UM dan UNY cenderung ke Sejarah Kuno serta masuk lingkup Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Tapi, itu bukan masalah. Karena dengan beragamnya keilmuan sekaligus konsentrasi dari sejarah yang unik, maka dapat dipastikan ilmu sejarah akan selalu dibutuhkan di kehidupan masyarakat luas.
Kalau kuliah Sejarah, lulusnya bakal jadi apa sih? Hehe.
Di Sejarah, kamu bisa menjadi tenaga pengajar seperti guru dan dosen. Bisa juga menjadi jurnalis ataupun penulis. Ataupun, bekerja di bidang ke-arsipan dan penelitian seputar Sejarah. Dapat pula mendalami Sejarah untuk membuat film.
Terakhir nih, apa yang harus dipahami serta pesan dan kesan bagi calon Sejarahwan Muda?
Yang perlu dipahami disini adalah prodi ilmu sejarah itu berbeda dengan pendidikan sejarah ya. Meski sama-sama mengulas sejarah, tapi ilmu sejarah itu tidak mempelajari sistem pengajaran sejarah. Jadi, murni ilmu ya. Alias lebih kepada mencetak sejarawan bukan guru sejarah.
Pesan dan kesan bagi para calon sejarahwan dan generasi penerus adalah, bahwasannya kita bisa menjadi apa saja asalkan mau belajar dan tidak lelah dalam mencari ilmu dan pengalaman. Jurusan Sejarah itu keren dan sama menyenangkannya dengan jurusan lainnya. Perlu di ingat, bahwa yang menentukan sukses tidaknya seseorang adalah dirinya sendiri, bukan jurusan yang diambilnya. Lebih penting lagi adalah, bagaimana kita sebagai generasi penerus agar mampu berguna tak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga bangsanya.
Nah, mungkin itu sekilas mengenai ilmu sejarah. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat, lebih mengenal ilmu sejarah serta tertarik untuk mendalaminya, agar sejarah bisa terus ada dan lestari. VIVA LA HISTORIA! 🙂
Penulis: Choirunnikmatul Ula dan Fariz Ilham Rosyidi
Editor: Nabila Amelia
Mahasiswa Ilmu Sejarah Unair