Panduan Lengkap: SNMPTN 2021


SNMPTN adalah seleksi nasional masuk PTN menggunakan nilai rapor atau prestasi lain. Jika diterima di jalur ini, maka kamu udah tinggal daftar ulang untuk menjadi mahasiswa, ga perlu pusing mikirin ujian lagi.

Meski begitu, ga semua anak bisa ikutan SNMPTN ini dan sangat sulit untuk memprediksi kelulusannya. 

Nah, artikel ini akan membahas seluk-beluk SNMPTN dengan lengkap meliputi:

  • Apa itu SNMPTN
  • Apa saja persyaratan untuk daftar SNMPTN
  • Apa saja yang dinilai di SNMPTN
  • Strategi biar diterima SNMPTN
  • Lintas Jurusan di SNMPTN
  • Strategi SNMPTN untuk siswa SMK
  • dll.

So, buat kelas 12 yang akan mendaftar SNMPTN 2021, aku saranin kamu baca artikel ini sampai habis atau kamu bisa simpan/bookmark untuk dibaca-baca lagi di kemudian hari.

Apa itu SNMPTN?

SNMPTN merupakan adalah seleksi nasional masuk PTN menggunakan nilai rapor dan prestasi/portofolio yang dimiliki siswa, tanpa ujian atau seleksi tertulis. 

SNMPTN adalah salah satu jalur masuk PTN, selain SBMPTN dan Seleksi Mandiri.

Jalur Masuk PTN

Jika diterima di jalur ini, maka kamu udah tinggal daftar ulang untuk menjadi mahasiswa, ga perlu pusing mikirin ujian lagi.

Enak banget, kan?

Persyaratan Mengikuti SNMPTN

Berdasarkan peraturan SNMPTN 2021, mereka yang berhak mendaftarkan diri sebagai peserta SNMPTN adalah:

  • Siswa SMA/MA/SMK kelas terakhir (kelas 12) pada tahun 2021 yang memiliki prestasi unggul
  • Memiliki NISN yang terdaftar di PDSS. Untuk cek NISN bisa di cek di Website NISN. Bila nomor NISN di web NISN berbeda, kamu perlu segera konsultasi sama BK masing-masing sekolah.
  • Memiliki nilai rapor semester 1 sampai semester 5 (bagi siswa SMA/MA, SMK/MAK Tiga Tahun) atau nilai rapor semester 1 sampai semester 7 (bagi SMK/MAK Empat Tahun) yang telah diisikan pada PDSS.
  • Memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN.

Namun, ga semua siswa bisa ikut SNMPTN.

Jumlah siswa yang bisa mendaftar SNMPTN dibatasi tiap sekolah berdasarkan akreditasinya. Berdasarkan aturan tahun 2020 kemarin:

  1. Sekolah akreditasi A maksimal bisa mendaftarkan 40% siswanya
  2. Sekolah akreditasi B maksimal bisa mendaftarkan 25% siswanya
  3. Sekolah akreditasi C dan lainnya maksimal bisa mendaftarkan 5% siswanya
Pemeringkatan Sekolah SNMPTN

Menentukan siswa yang bisa ikut SNMPTN

Sekolah berwenang untuk menentukan siapa aja yang bisa ikut SNMPTN berdasarkan pemeringkatan. Pemeringkatan dilakukan berdasarkan nilai mata pelajaran berikut:

  1. Jurusan IPA: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan Biologi.
  2. Jurusan IPS: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.
  3. Jurusan Bahasa: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi, dan salah satu Bahasa Asing.
  4. SMK: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian (Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan)

Selain peringkat, sekolah dapat menambahkan kriteria lain berupa prestasi akademik dalam menentukan peringkat siswa bila ada nilai yang sama.

Jumlah siswa yang masuk dalam pemeringkatan sesuai dengan ketentuan kuota akreditasi sekolah. Jadi, apabila ada siswa rangking atas yang tidak ikut SNMPTN, bisa digantikan oleh siswa lainnya asalkan masih memenuhi kuota sekolah.

Buat yang ga kepilih, otomatis kamu ga bisa daftar SNMPTN ini dan harus berjuang di jalur SBMPTN atau seleksi mandiri.

Pelaksanaan SNMPTN

Tata cara pendaftaran SNMPTN

Apabila kamu termasuk siswa yang terpilih mendaftar SNMPTN dari sekolah, maka kamu bisa mendaftarkan diri secara online di website SNMPTN.

Tata cara pendaftaran SNMPTN secara umum berdasarkan ketentuan tahun lalu:

Tahapan Pendaftaran SNMPTN
  1. Login ke laman SNMPTN untuk melakukan pendaftaran menggunakan NISN dan password yang diberikan pada waktu verifikasi data di PDSS.
  2. Mengisi data diri dan orang tua/wali.
  3. Mengisi pilihan PTN dan pilihan program studi.
  4. Mengunggah (upload) pas foto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan (jika ada).
  5. Siswa yang mendaftar pada program studi keolahragaan dan seni, wajib mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah. Pedoman portofolio bisa kamu lihat di sini ya >> pedoman portofolio SNMPTN.
  6. Finalisasi dan cetak kartu bukti pendaftaran.

Setelah finalisasi, semua data sudah ga bisa diganti. Baik itu data diri, pilihan PTN dan jurusan, prestasi/piagam atau portofolio.

Jadi sebelum finalisasi, pastikan semua datamu sudah benar dan lengkap serta kamu udah mantep dengan pilihan jurusan dan PTNnya.

Abis itu tinggal berharap atau berdoa sambil nunggu pengumuman hasilnya.

Aturan Pemilihan Jurusan

1. Siswa pendaftar dapat memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN.

Dari aturan tersebut, ada 3 kemungkinan pilihan yang bisa kamu ambil:

Kemungkinan Pilihan Jurusan SNMPTN

2. Aturan wilayah pemilihan program studi.

Tahun 2021, jika memilih 2 prodi, maka salah satu pilihannya harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asalnya. Jika memilih satu program studi, dapat memilih PTN yang berada di provinsi mana pun.

Jadi misal Andi bersekolah di Jawa Timur, maka apabila memilih 2 prodi, minimal salah satunya harus di PTN asal Jawa Timur juga.

Namun, apabila Andi hanya memilih 1 prodi, ia bisa memilih di PTN mana saja.

Tahun 2020 lalu tidak ada aturan tersebut.

3. Urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan. 

PTN akan menyeleksi lebih dulu pilihan pertamamu. Baru apabila ga lolos, PTN akan menyeleksi pilihan berikutnya.

Apabila kamu udah diterima di pilihan pertamamu, maka pilihan berikutnya udah ga diikutkan seleksi lagi.

4. Siswa SMK hanya diizinkan memilih program studi yang relevan sesuai ketentuan oleh masing-masing PTN. 

Ketika pendaftaran nanti, akan ada keterangan jurusan SMA/MA/SMK yang bisa mendaftar di jurusan tersebut.

Misalnya, jurusan Akuntansi di PTN A hanya boleh didaftari oleh SMA/MA IPA, IPS, SMK Akuntansi, SMK Jurusan Bisnis Manajemen.

Jadi, buat kamu yang SMK, kamu wajib mengecek detail persyaratan jurusannya.

5. Daftar program studi dan daya tampung SNMPTN tahun 2020 dapat dilihat pada laman https://www.ltmpt.ac.id selama periode pendaftaran.

Selain itu, bisa jadi terdapat aturan tambahan masing-masing PTN, seperti aturan tentang buta warna dan jurusan sekolah. Jadi kamu mesti cek keterangan persyaratan di website SNMPTN.

Jadwal Pelaksanaan SNMPTN 2021

Proses kegiatan SNMPTN sudah dimulai sejak bulan Januari berupa pendaftaran akun LTMPT. Akun LTMPT ini akan digunakan dalam mendaftar SNMPTN, UTBK dan SBMPTN.

Jadi ini wajib dilakukan oleh semua siswa.

Setelah itu ada proses pengisian Data PDSS, pemeringkatan, dan pengumuman siswa yang bisa mendaftar SNMPTN. Semua proses itu dilakukan oleh pihak sekolah.

Pendaftarannya sendiri dilakukan pada bulan Februari.

Jadwal resmi SNMPTN tahun 2021:

Kegiatan

Tanggal

Registrasi Akun LTMPT

4 Januari – 1 Februari 2021

Pengumuman Siswa yang Eligible mendaftar SNMPTN

4 Januari – 8 Januari 2021

Pengisian PDSS

11 Januari – 8 Januari 2021

Pendaftaran SNMPTN

15 - 24 Februari 2021

Pengumuman Hasil SNMPTN

22 Maret 2021

Daftar ulang bagi yang diterima

Lihat di laman PTN penerima

Kegiatan 1-3 dilakukan oleh sekolah, 4-6 dilakukan oleh siswa

Indikator Penilaian SNMPTN

Selama ini banyak yang menganggap kalo SNMPTN itu ya cuma bagus-bagusan nilai raport. Jadinya, banyak sekolah yang naikin nilai KKMnya atau “meninggi-ninggikan” nilai siswanya.

Banyak anak yang nilai Fisika atau Ekonominya 95 atau mendekati 100. Sementara di sisi lain, anak-anak dari sekolah tertentu yang cenderung disiplin pada sistem penilaian pada ngeluh karena dapet nilai 85 di sekolahnya saja susahnya minta ampun.

Padahal, SNMPTN ga sesederhana tinggi-tinggian nilai rapor.

Nah kalo bukan nilai rapor apa dong yang jadi penilaian SNMPTN?

Setiap sekolah mempunyai standar berbeda-beda mengenai nilai.

Ada yang standar nilainya rendah.

Ada yang standar nilainya tinggi.

Ada yang dulunya pelit ngasih nilai, tapi berhubung SNMPTN memakai nilai raport, maka nilai-nilainya pada diobral. 

Berdasarkan hal tersebut, kalo PTN cuma melihat mentah-mentah nilai raport, tentu siswa yang lolos belum diseleksi secara fair

Maka dari itu, selain nilai rapor dilihat juga faktor lain, yaitu: faktor sekolah.

Bisa dibilang, selain melihat nilai yang ada di raport, PTN juga akan melihat sekolah yang mengeluarkan rapornya.

Okay, kalo sekarang kita bicara soal penilaian SNMPTN, sebenernya dilakukan secara tertutup, jadi indikator penilaian tidak akan dipublikasikan secara rinci. Tapi ada juga beberapa PTN yang mempublikasikan kriteria penilaian mereka, itupun kriteria yang umum.

Berikut ini beberapa indikator penilaian dari beberapa PTN yang pernah dipublikasikan:

  1. Indikator seleksi dari Universitas Indonesia
  2. Indikator seleksi dari Universitas Gajah Mada
  3. Indikator seleksi dari Universitas Andalas
  4. Indikator seleksi dari Universitas Negeri Surabaya

Nah, dari beberapa informasi kriteria penilaian di atas, aku udah nyoba ngerangkum semua hal yang bisa jadi kriteria penilaian.

Secara umum PTN lain akan menggunakan cara yang kurang lebih sama dalam menilai berkas-berkas pendaftaran kalian, meskipun tiap PTN bakal punya kebijakan tersendiri.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi kriteria penilaian SNMPTN berdasarkan publikasi di atas:

Faktor Penilaian SNMPTN

1. Faktor Siswa

merupakan capaian siswa selama sekolah, dengan beberapa poin yang bisa menjadi penilaian antara lain:

a. Nilai Rapor

Jika perangkingan hanya melihat 6 mapel utama, maka pada proses seleksi ini PTN punya akses untuk melihat semua nilai rapor yang diupload di PDSS. Untuk perbandingan dua siswa secara umum, si A dan si B misalnya, maka PTN bisa melihat nilai total rapornya.

b. Nilai per mata pelajaran

Misalnya si A dan si B mengambil jurusan Kimia pada suatu universitas yang sama. Secara nilai total, si A kalah, namun nilai Kimianya lebih baik dari si B, dalam kasus seperti ini maka si A tetap masih bisa bersaing dengan si B.

c. Konsistensi

Konsisten yang dimaksudkan di sini ialah nilai siswa menunjukkan kemajuan yang positif. Namun, bukan berarti jika ada nilaimu yang pernah turun, maka otomatis ga lulus ya. Banyak juga kok yang nilainya naik turun tapi bisa lolos.

d. Prestasi di luar kelas

Sebagai pertimbangan tambahan buat PTN, kamu bisa melampirkan maksimal 3 prestasi/sertifikat terbaikmu. Piagam atau sertifikat bukti prestasi tersebut harus discan, lalu diunggah saat pendaftaran. 

Namun, kalau emang kamu ga punya prestasi di luar kelas, jangan maksain atau asal unggah sertifikat ya.

2. Faktor Sekolah

Seperti yang udah sempet disinggung di atas, dalam melakukan seleksi, PTN ga akan hanya melihat nilai rapor calon mahasiswa, tapi juga asal sekolahnya.

Beberapa hal yang bisa menjadi penilaian, diantaranya:

a. Akreditasi dan Prestasi Sekolah.

Peringkat akreditasi sekolah dan prestasi sekolah di ajang-ajang kompetisi.

Apabila sekolah punya reputasi baik di ajang-ajang kompetisi atau dikenal berprestasi, maka itu bisa jadi tambahan pertimbangan positif dalam penilaian universitas itu terhadap sekolah tersebut.

b. Track record alumni sekolah

Jumlah alumni SMA/SMK/MA yang kuliah di PTN tempat siswa akan mendaftar juga menjadi pertimbangan dalam SNMPTN ini.

Semakin banyak alumni yang ada di PTN tersebut maka makin bagus penilaian universitas itu terhadap sekolah tersebut.

Selain itu, apabila alumni sekolahmu berprestasi (misalnya IPK tinggi), maka reputasi sekolahmu di mata PTN tersebut bisa naik.

Namun, reputasi sekolahmu juga bisa turun, misalnya karena banyak kakak kelas yang diterima SNMPTN, tapi ga jadi ambil (ga daftar ulang).

3. Faktor Lainnya

a. Pengembangan SDM Daerah. 

Beberapa PTN memberi jatah kepada daerah-daerah tertentu yang kekurangan SDM, terutama jurusan-jurusan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, seperti dokter dan guru.

Hal ini diadakan agar setelah lulus nanti diharapkan mahasiswa tersebut dapat kembali ke daerahnya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan di daerah asalnya.

b. Prioritas Pemilihan Jurusan. 

Penentuan prioritas juga akan mempengaruhi peluang atau kesempatan siswa diterima atau tidak di jurusan tertentu yang telah ia tentukan melalui tingkat prioritas. 

Berdasarkan survei yang pernah Halo Kampus adakan tahun 2015 lalu kepada >1900 siswa yang diterima SNMPTN, sebanyak 88% siswa diterima di pilihan pertama. 

Artinya, apabila pilihan pertamamu ga lolos, maka kemungkinan untuk diterima pilihan kedua relatif lebih kecil.

c. Aturan Khusus Tiap PTN. 

Selain aturan umum dari panitia SNMPTN, bisa jadi terdapat aturan tiap PTN yang perlu diperhatikan yang bisa jadi mempengaruhi penilaian, misalnya terkait dengan surat pernyataan kesediaan membayar.

Strategi Lolos SNMPTN

Peluang lolos di SNMPTN

Dari tahun ke tahun, angka kelulusan SNMPTN berada di kisaran 15-20%.

Tahun

Jumlah Peserta

Diterima

Persentase

2020

489.601

96.496

19,7%

2019

478.608

92.331

19,29%

2018

586.155

101.946

18,93%

2017

517.166

101.906

19,70%

2016

645.202

115.178

17,85%

2015

852.093

137.005

16,07%

Tahun 2020 lalu, jumlah peserta SNMPTN sebanyak sebanyak 489.601 siswa pada 86 PTN se Indonesia.

Jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi  sebanyak 96.496 siswa.

Jadi persentase kelulusan total adalah 19,7%.

Peluang Lolos SNMPTN

Angka 15-20% tersebut merupakan peluang diterima secara keseluruhan SNMPTN. Pada kenyataannya, di jurusan-jurusan tertentu, persentase penerimaan bisa kurang dari itu.

Ada jurusan yang persentase peluang diterima tahun sekitar 1%. Artinya dari 100 pendaftar, yang diterima cuma 1 anak. Semakin kecil persentase diterima, maka semakin ketat persaingan untuk masuk jurusan tersebut (secara kuantitas)

Sebaliknya, ada jurusan yang peluang diterima di SNMPTN di atas 20%.

Jadi jangan terkecoh dengan angka 15-20%.

Pelajari peluang jurusan yang kamu inginkan di berbagai PTN yang menyediakan jurusan tersebut dan maksimalkan strategi biar peluangmu semakin gede.

Berikut ini beberapa strategi SNMPTN untuk memperbesar peluang lolos:

Untuk siswa kelas 10 dan 11

Buat kamu yang masih kelas 10, 11, atau kelas 12 semester ganjil, aku saranin buat fokus nyari nilai setinggi-tingginya sambil eksplorasi banyak hal untuk menentukan jurusan kuliahmu nanti. 

Karena, selain buat penilaian SNMPTN itu sendiri, hanya sekian persen siswa ranking terbaiklah yang bisa daftar SNMPTN. 

Trus, kalau kamu punya prestasi di luar sekolah, itu akan menjadi nilai tambah dalam penilaian SNMPTN. Jadi, jangan mager buat ikutan kompetisi selama itu menarik bagimu dan bisa bikin kamu lebih terpacu buat berkembang.

Untuk siswa kelas 12 

Nah, kalau kamu sudah kelas 12 semester genap, dalam artian tinggal daftar SNMPTN aja, yang bisa kamu lakukan adalah tinggal memaksimalkan strategi dalam memilih jurusan dan PTN.

1. Mulai cari-cari persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun lalu ataupun jalur lain.

Cari tau mana PTN yang paling banyak menerima siswa dari sekolahmu. Biasanya guru BK punya persebaran datanya. 

Gimana kalau ga ada alumni sekolah sama sekali? Ya gpp sih. Namun, kamu jadi ga punya patokan dari alumni untuk menentukan peluang diterimamu secara lebih akurat.

"Pilih yang bener bener diinginkan, jangan asal nyabut kalo misal ketrima karna itu bisa berimbas sama angkatan selanjutnya (re: blacklist)

Cari tahu info dari bk, kalo perlu liat daftar nilai kakak kelas yang ketrima snmptn, hubungan sekolah sama universitas baik atau engga, alumninya menjaga nama sekolah atau engga".

ISMA

SMAN 1 Salatiga – Diterima SNMPTN di FTSL ITB 2017

2. Bandingkan nilai rapormu dengan alumni yang telah diterima, untuk menilai apakah pilihanmu cukup realistis atau ga. 

Nilai rapor dari alumni yang terbukti diterima bisa berguna sebagai patokan, dengan asumsi tingkat persaingannya ga jauh beda.

Misal, rata-rata nilai alumni sekolahmu yang tahun lalu diterima jurusan Akuntansi UGM 90, trus rata-rata nilaimu sekitar segitu juga atau lebih tinggi, maka kasarnya, peluangmu cukup terbuka.⠀

Namun, apabila rata-rata nilai alumni sekolahmu yang tahun lalu diterima jurusan Akuntansi UGM 90, trus nilaimu jauh lebih rendah, maka kasarnya, peluangmu relatif berat.

"Liat nilai kaka kelas yang diterima di ptn dan jurusan yang kamu pengen. Jadiin acuan/perbandingan. Semisal pengen lintas, liat temen yang dari IPS nilainya dibawah/diatas kamu, terus ada yang pengen lintas di jurusan dan ptn yang sama atau ngga, kalau ada dan kamu masih lebih tinggi nilainya, lanjut terus.


Pengalaman pribadi, aku IPA, temenku ada yang mau masuk Akun Ugm juga dan dia paralel 1 IPS, sedangkan kalau dr IPA, aku plg tinggi nilainya, jadi bismillah, lanjut aja. Kalau misal udah bulet keputusan pengennya disitu aja, Ga usah peduliin lawan, kalau misal itu milik kalian, pasti bakalan dimudahin".

ARINA GALIH

SMAN 1 Purwokerto – Diterima SNMPTN di Akuntansi UGM 2016

3. Analisis data penerimaan masing-masing PTN yang resmi dikeluarkan oleh panitia. 

Tiap tahun panitia SNMPTN mengeluarkan data statistik SNMPTN untuk tiap jurusan

Dari data tersebut, bisa kamu lihat persentase keketatan tiap tahun, persebaran diterima berdasarkan jurusan SMA, persebaran berdasarkan asal provinsi, dll.

Kamu bisa dapet banyak insights dari data-data tersebut untuk memaksimalkan peluang diterima.

Data statistik SNMPTN di akuntansi UI

4. Jika memungkinkan, lakukan juga pemetaan peringkat sekolah dan jurusan yang akan diambil.

Selain bersaing dengan siswa sekolah lain, kamu juga bersaing dengan siswa dari sekolahmu sendiri. Jadi, kalau memungkinkan, cari tau juga pilihan temen-temenmu khususnya yang memilih jurusan dan PTN yang sama.

"Lihat pesaing kalian dari tingkat sekolah. Disekolahku dulu semua nilai ( tapi gak ada peringkatnya ) sama prodi dan PTN tujuan semua anak kelas 12 dipasang dideket bk. Nah, karena dulu gak ada peringkatnya, aku sama temen2 sekelas insiatif buat peringkat paralelnya anak satu sekolah. Dari data itu nanti kalian bisa tau kalian ada di urutan keberapa di prodi yang kalian pingin".

MICHELE

SMAN 4 Malang – Diterima SNMPTN di Kedokteran UB 2017

5. Terakhir, buat keputusan. 

Apakah pilihanmu kira-kira cukup realistis?

Kalau memang iya, yaudah lanjut aja.

Apabila kayaknya ga realistis, tapi kamu pengen banget kuliah di situ, ga ada salahnya tetap perjuangin. Atau kamu bisa juga ganti pilihan dengan yang lebih realistis. Entah ganti PTN, memilih PTN yang persaingannya lebih ga ketat atau ganti jurusan.

Tapi yang wajib diperhatikan adalah, pilih jurusan yang kalau diterima, pasti kamu ambil. Jangan sampai apabila diterima, kamu menyesal trus akhirnya ga jadi daftar. Karena di tahun ini, yang sudah diterima SNMPTN otomatis ga bisa ikut SBMPTN.

"Masukin pilihan-pilihan lo buat SNMPTN itu yang pengen banget lo dapetin. Serius. Jangan takut gaditerima, inget, SNM cuman bonus. Lo harus tetep belajar buat SBM. Soalnya kalo di SNM lo cari aman, dan lo masukin pilihan yang ga terlalu lo pengen, dan pas lo diterima, lo bakal nyesel. Karena itu bukan mimpi lo".

RIZKY OCTAVIANI

SMAN 48 Jakarta – Diterima SNMPTN di FTI ITB 2017


Oke, demikian panduan SNMPTN ini. Semoga bermanfaat ya.

Kalau kamu ada pertanyaan, kamu bisa tulis di kolom komentar.

Kamu bisa simpan/bookmark page ini untuk dibaca-baca lagi di lain waktu.

Good luck ya!

Penulis

Halo,

aku Ari

Aku alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun 2011 spesialisasi Akuntansi Pemerintahan. Follow Instagramku @aricandra dan twitter @aricandra ya. Thank you! :)

Panduan lainnya:

SNMPTN 2021: Panduan Lengkap