• Home
  • /
  • Blog
  • /
  • Seluk Beluk Jurusan Sastra Inggris

Seluk Beluk Jurusan Sastra Inggris

jurusan-sastra-inggris

Apa itu jurusan Sastra Inggris?

Sama seperti jurusan Sastra yang lain, jurusan Sastra Inggris berfokus pada kemampuan di bidang kesusastraan (Literature), kebahasaan (Linguistics), dan kebudayaan yang menggunakan bahasa Inggris. Hal ini tentunya berbeda dengan kursus bahasa Inggris, tidak seperti pendapat sebagian orang yang meremehkan jurusan ini. Tapi, jangan salah, kita tidak membahas tentang negara Inggris yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu saja. Kajian kita merujuk pada berbagai macam karya dan teks dalam bahasa Inggris. Artinya, karya yang berasal dari Amerika Serikat, Australia, Irlandia, India, negara-negara Afrika, bahkan karya dari Indonesia sekalipun, asal ditulis dalam bahasa Inggris (bukan hasil terjemahan), akan masuk dalam kajian Sastra Inggris.

jurusan sastra inggris

Apa saja yang dipelajari di jurusan Sastra Inggris?

1. Bahasa

Tentunya, kita perlu memperdalam kemampuan kita dalam berbahasa Inggris. Asosiasi Studi Inggris se-Indonesia (ASII) menyepakati minimal skor TOEFL lulusan Sastra Inggris sebesar 513. Tapi, jangan menganggap lantas kami seperti kamus berjalan, ya, hehe. Dalam mempelajari bahasa, selain memperkaya kosa kata (vocabulary), kita juga mempelajari struktur gramatika (grammar), serta melatih kemampuan membaca (reading), menulis (writing), bicara (speaking), dan mendengar (listening) yang terbagi jadi beberapa mata kuliah dasar yang harus ditempuh.

2. Sejarah dan Budaya

Bahasa tidak akan lepas dari budaya, dan budaya tidak akan lepas dari sejarah. Karena itu, pengetahuan akan sejarah dan budaya yang terkait dengan bahasa (dan bangsa) juga perlu dipelajari. Dosen sayadi prodi Sastra Inggris Unpad pernah menyebut bahwa belajar Sastra Inggris sama dengan belajar Sastra Dunia. Hal ini disebabkan karena kajian sejarah dan budaya Inggris akan sangat berkaitan dengan sejarah dunia secara umum. Baik karena fakta bahwa negara Inggris pernah menguasai nyaris separuh dunia dalam persemakmuran, juga karena penggunaan bahasa Inggris menyentuh berbagai macam kebudayaan dari wilayah geografis yang berbeda pula.

3. Sastra

Mengkaji ilmu sastra artinya adalah mencoba menggali gejala sosial dan budaya yang terdapat dalam sebuah karya sastra. Karya-karya yang dikaji meliputi prosa, novel, puisi, dongeng, bahkan drama, film, atau lagu baik dalam bentuk tertulis atau bentuk pertunjukkan. Tak hanya isu sosial, kita juga diperkenalkan dengan berbagai macam teori yang berkaitan dengan isu tersebut maupun yang berkaitan dengan teknik penulisan karya Sastra tersebut. Tapi, jangan salah sangka, menganalisis karya sastra itu tidak sama dengan mengarang atau sebatas menulis ‘review’ semata, ya, hehe. Menganalisa karya Sastra membutuhkan kajian mendalam terhadap teori-teori yang berkaitan dengan begitu banyaknya aspek dalam sebuah karya itu sendiri. Sastra umumnya merupakan salah satu pengutamaan/peminatan dalam penulisan skripsi.

4. Linguistik

Linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Beda, lho, dengan ilmu bahasa, hehe. Kita mungkin awam dengan ilmu ini karena tidak pernah diajarkan di sekolah. Linguistik berurusan dengan fonologi (ilmu tentang bunyi), morfologi (ilmu tentang bentuk kata), sintaksis (ilmu tentang bentuk frasa dan klausa), semantik (makna), pragmatik (ujaran), dan macam-macam cabang lain. Dalam mempelajari linguistik, kita bisa membahas berbagai macam teks mulai dari karya sastra, hingga teks pidato, artikel berita, lirik lagu, hingga transkrip serial televisi, iklan, dan film. Linguistik juga adalah salah satu pengutamaan/peminatan dalam penulisan skripsi.

5. Terjemah

Menerjemahkan itu tidak semudah copy-paste ke Google Translate, lho. Maka itu, kita juga akan diajari teknik-teknik menerjemahkan yang baik dan benar. Selain itu, kita juga harus senantiasa menambah kosa kata dan wawasan kita dalam berbagai bidang, seperti kedokteran, teknik, ekonomi, politik, komputer, dan lain sebagainya. Hal ini untuk memastikan bahwa kita bisa menerjemahkan berbagai macam istilah dari berbagai jenis teks dengan tepat. Selain terjemah tertulis, kita juga bisa belajar Interpreting atau terjemah lisan.

Kampus dan Universitas yang menyediakan jurusan Sastra Inggris?

Setidaknya ada 154 institusi yang menyediakan jurusan Sastra Inggris. Institusi yang menyediakan jurusan Sastra Inggris berakreditasi A (berdasarkan data BAN-PT Oktober 2017) adalah:

  • Binus University, Jakarta
  • Universitas Gunadarma, Depok
  • Universitas Padjadjaran, Sumedang
  • Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung
  • Universitas Negeri Semarang, Semarang
  • Universitas Dian Nuswantoro, Semarang
  • Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
  • Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
  • Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Solo
  • Universitas Airlangga, Surabaya
  • Universitas Kristen Petra, Surabaya
  • Universitas Ma Chung, Malang
  • Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang
  • Universitas Udayana, Denpasar
  • Universitas Sumatera Utara, Medan
  • Universitas Negeri Medan, Medan

Mengenai daftar institusi dan status akreditasi jurusan Sastra Inggris selengkapnya dapat dicek di:

https://banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian_prodi

Apa saja prospek kerja lulusan Sastra Inggris?

Kemampuan berbahasa Inggris menjadi poin utama yang membuat lulusan Sastra Inggris bergelar S.Hum. (Sarjana Humaniora) atau S.S. (Sarjana Sastra) ini sangat fleksibel dan bisa bekerja di berbagai bidang. Contohnya:

  • Penulis buku/naskah/puisi/
  • Sastrawan.
  • Ahli bahasa/linguist.
  • Penerjemah tersumpah/tersertifikasi,
  • Interpreter (penerjemah lisan dan real-time),
  • Pegawai Negeri Sipil,
  • Writer/content writer/copywriter/editor di berbagai macam perusahaan di zaman e-commerce seperti ini,
  • ‎Advertising,
  • Media (cetak, online, tv, radio),
  • Publishing,
  • Pendidik,
  • dll.

Banyak orang yang merasa bahwa Sastra Inggris tidak menghasilkan. Faktanya tidak begitu di lapangan. Lagipula, buat saya pribadi, hasil tidak melulu soal uang. Kemampuan bahasa menjamin lancarnya komunikasi, yang, pada gilirannya, menjamin lancarnya kehidupan kita pula. Salah satu kemampuan yang saya yakini sangat bermanfaat adalah kemampuan berpikir kritis yang digodok habis-habisan di prodi ini. Semoga informasi ini bisa membantu memberi pencerahan bagi para calon mahasiswa yang masih ragu akan prodi Sastra Inggris 🙂


About the Author

Natasha adalah lulusan S-1 Sastra Inggris Universitas Padjadjaran. Kamu bisa menghubungi Natasha di natasha.adelina(at)gmail.com.

Ari adalah alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun 2011 spesialisasi Akuntansi Pemerintahan. Follow Instagram Ari di @aricandra | Twitter: @aricandra

Natasha Adelina


Tags


Leave a Reply
{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Seluk Beluk Jurusan Sastra Inggris