Artikel ini dipublish ulang dari blog zenius dengan judul asli Gimana Rasanya Kuliah di PKN STAN?
Ada yang berminat kuliah di STAN ga nih? Kalo sebelumnya zenius blog udah pernah bahas dunia perkuliahan di UI, ITB serta UGM, maka sekarang giliran gue untuk bahas tentang perkuliahan di PKN STAN. Oke, buat yang berencana mau kuliah di STAN, yuk kumpul semua di artikel ini untuk tau lebih jelas tentang dunia calon kampus lo di masa depan!
Sekilas info tentang latar belakang gue dan almamater, gue adalah alumni D-III STAN lulusan tahun 2011, dengan mengambil spesialisasi Akuntansi Pemerintahan. Tahun 2012 gue mulai bekerja di Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan sampai akhirnya awal tahun 2015 gua pindah dan kerja sebagai sosial media manajer di Zenius Education.
Nah, berhubung gue jebolan dari kampus ini, maka dalam kesempatan kali ini, gue akan mengupas secara khusus seluk beluk STAN, mulai dari pendaftaran, perkuliahan hingga kehidupan setelah lulus.. Oke deh, langsung aja berikut adalah sedikit pembahasan gue:
Sekilas tentang PKN STAN
Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) merupakan Perguruan Tinggi Negeri di bawah naungan Kementerian Keuangan. Nama PKN STAN sendiri mulai diresmikan tanggal 23 Juli 2015 kemarin lalu, dari yang sebelumnya namanya STAN aja. Dengan transformasi kelembagaan ini, memungkinkan PKN STAN nanti menyelenggarakan program pendidikan magister terapan atau doktor terapan.
Saat ini, pendidikan di STAN secara umum terdiri dari program pendidikan diploma I, diploma III dan diploma IV. Namun program diploma IV bukan untuk alumni SMA/sederajat, tapi hanya khusus untuk alumni diploma III STAN.
Untuk program D-III pendidikan dilaksanakan selama 6 semester atau kurang lebih selama 3 tahun di Bintaro, Tangeran Selatan (non bea cukai) dan di Rawamangun, Jakarta Timur (Bea Cukai). Sedangkan program D-I pendidikan dilaksanakan selama 2 semester atau kurang lebih 1 tahun di berbagai Balai Diklat Keuangan yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
PENDAFTARAN
Pendaftaram PKN STAN tahun lalu dilaksanakan pada bulan Agustus 2015. Tahun ini pendaftaran direncanakan akan dilaksanakan sebelum atau bersamaan dengan SBMPTN. Jadi buat lo yang minat ke STAN, gue saranin sih mulai belajar dari sekarang.
Proses pendaftaran dilaksanakan secara online. Setelah mendaftar online di website, lo mesti melakukan verifikasi berkas secara langsung/offline untuk mendapatkan nomor pendaftaran. Kalo gue bilang sih pendaftarannya belum full online, masih semi-online.
Kota tempat verifikasi berkas sekaligus lokasi ujian yang bisa lo pilih: Jakarta, Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Jambi, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Cimahi, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Palu, Makassar, Sorong, Ambon, Jayapura.
Syarat Pendaftaran
Syarat pendaftaran USM PKN STAN, berdasarkan pendaftaran tahun lalu, dengan tahun yang sudah gue sesuaikan:
- Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat (SMK, MA, MAK) untuk semua bidang keahlian/jurusan.
- Nilai rata-rata ujian tulis pada ijazah atau ijazah sementara/SKL/SKHUN (bagi lulusan tahun 2016 yang pada saat pendaftaran belum memperoleh ijazah) tidak kurang dari 7,00 (tujuh koma nol nol) dan nilai tersebut bukan hasil pembulatan.
- Usia berdasarkan tanggal lahir yang tercantum dalam ijazah tidak kurang dari 17 tahun pada tanggal 30 September 2016 dan tidak lebih dari 20 tahun pada tanggal 1 September 2016 (lahir antara 1 September 1996 sampai dengan 30 September 1999).
- Berbadan sehat, tidak cacat badan, dan bebas dari napza (narkoba, psikotropika, dan zat adiktif ilegal lainnya).
- Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti pendidikan.
- Khusus Program Studi Kepabeanan dan Cukai ditambahkan persyaratan sebagai berikut:
a. Untuk Program Studi Diploma I:
− Laki-laki tinggi badan minimal 165 cm;
− Perempuan tinggi badan minimal 155 cm;
b. Untuk Program Studi Diploma III:
− Berjenis kelamin dengan tinggi badan minimal 165 cm;
c. Tidak buta warna;
d. Untuk pengguna kaca mata/lensa kontak minus (rabun jauh) dan/atau plus (rabun dekat) dan atau silindris dapat diberikan toleransi maksimal sampai ukuran 2 dioptri. - Menyetor biaya pendaftaran USM sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan biaya yang dikeluarkan akibat transaksi pembayaran tersebut ditanggung oleh pendaftar.
Nah sekilas info seputar peminat kampus STAN dari tahun ke tahun. Dengan tawaran fasilitas kuliah gratis dan kesempatan menjadi PNS, emang bikin jumlah pendaftar STAN ga pernah sepi. Bahkan pada tahun 2007 dan 2006 STAN menggenggam rekor MURI sebagai perguruan tinggi dengan jumlah peminat terbanyak. Ini bisa jadi catatan tersendiri buat lo, untuk bersiap-siap berjuang melawan banyak pesaing yang lain.
UJIAN SARINGAN MASUK
Ujian Saringan Masuk (USM) PKN STAN terdiri dari 2 tahap:
- Tahap I : Tes Tertulis
- Tahap II : Tes Fisik & Wawancara
Tes Tertulis USM STAN terdiri dari Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bahasa Inggris (TBI), dengan jumlah soal TPA 120 soal dengan waktu pengerjaan total 100 menit, dan jumlah soal TBI 60 soal dengan waktu pengerjaan total 50 menit. Tiap soal benar bernilai 4 poin, tidak diisi 0 dan salah -1 poin.
Apabila lo lolos seleksi tahap I, maka akan ada seleksi tahap II yaitu tes fisik dan wawancara. Yang diujikan dalam tes fisik USM PKN STAN adalah lari selama 12 menit dan suttle run (lari membentuk angka 8). Udah itu aja. Sedangkan tes wawancara nanti akan menanyakan pendapat serta motivasimu tentang STAN atau hal-hal lainnya yang berkaitan. Catatan: tahun 2015 lalu ga ada tes wawancara, tapi biasanya tahun sebelumnya ada.
FYI : zenius baru saja meluncurkan list video terbaru untuk pembahasan soal USM STAN tahun 2013-2015. Lo bisa lihat pembahasan selengkapnya di bawah ini:
Tes Potensi Akademik
-
Pembahasan Soal USM STAN Tes Potensi Akademik 2015
-
Pembahasan Soal USM STAN Tes Potensi Akademik 2014
-
Pembahasan Soal USM STAN Tes Potensi Akademik 2013
Tes Bahasa Inggris
-
Pembahasan Soal USM STAN Tes Bahasa Inggris 2015
-
Pembahasan Soal USM STAN Tes Bahasa Inggris 2014
-
Pembahasan Soal USM STAN Tes Bahasa Inggris 2013
JURUSAN / PROGRAM STUDI
Jurusan yang dibuka pada USM STAN 2015 lalu:
2. Program Studi Diploma I Kepabeanan dan Cukai;
3. Program Studi Diploma I Pajak;
4. Program Studi Diploma III Akuntansi;
5. Program Studi Diploma III Kepabeanan dan Cukai;
6. Program Studi Diploma III Pajak;
7. Program Studi Diploma III Pajak Bumi dan Bangunan/Penilai;
8. Program Studi Diploma III Kebendaharaan Negara; dan
9. Program Studi Diploma III Manajemen Aset.
1. Akuntansi
Dari semua jurusan yang ada di STAN, yang paling familiar bagi anak-anak SMA tentu saja akuntansi. Akuntansi adalah proses pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan suatu entitas. Nah apa aja sih yang dipelajari di akuntansi? Secara umum, yang dipelajari di Akuntansi STAN dan di akuntansi di universitas lain ga jauh beda. Namun di STAN ada tambahan mata kuliah di bidang pemerintahan seperti Keuangan Publik, Hukum Keuangan Negara, Akuntansi Pemerintahan, dll.
Lulusan jurusan Akuntansi itu pada dasarnya bisa ditempatkan ke semua instansi, karena memang kemampuannya relatif paling umum bila dibanding dengan jurusan lain yang ada di STAN.
2. Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan— dengan ga mendapat balas jasa secara langsung. Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Jika jurusan perpajakan di universitas lain lebih diajarkan ke bagaimana membuat laporan keuangan perpajakan, di STAN selain diajarkan itu juga diajarin dalam hal administrasi/tata usahanya dari sisi pemungut pajak, serta hubungannya dengan keuangan negara. Materi yang dipelajari di Jurusan Perpajakan antara lain Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Akuntansi Dasar sampai Menengah, dan mata kuliah-mata kuliah lain. Lulusan jurusan Pajak sebagian besar akan ditempatkan di Ditjen Pajak.
3. Kepabeanan dan Cukai
Bea cukai terdiri dari 2 kata, bea dan cukai. Bea berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ongkos. Tapi disini konteksnya bea adalah ongkos barang yang keluar atau masuk suatu negara, yakni ada bea masuk dan bea keluar. Instansi pemungutnya disebut pabean. Hal-hal yang terkait dengannya disebut kepabeanan.
Sedangkan cukai adalah pungutan oleh negara secara tidak langsung kepada konsumen yang menikmati/menggunakan obyek cukai. Obyek cukai pada saat ini adalah cukai hasil tembakau (rokok, cerutu dsb), Etil Alkohol, dan Minuman mengandung etil alkohol / Minuman keras. Kalo kamu sering dengar kata cukai rokok, maka itu adalah pungutan yang diberikan kepada rokok yang dibebankan pada konsumennya yang simbolnya dalam bentuk pita cukai.
Kampusnya bea cukai STAN ini terpisah ama jurusan-jurusan yang lain. Kalo jurusan lain terpusat di bintaro, maka bea cukai yang D3 ini berlokasi di rawamangun, Jakarta Pusat. Sedangkan yang D1 ada di berbagai daerah di Indonesia, misalnya di Bali, Malang, Palembang, Makassar, dll. dan kerjanya nanti di DJBC (direktorat jenderal bea dan cukai).
Perkuliahan di jurusan bea cukai sistemnya agak semi militer, karena nanti bisa aja ditempatkan di pelabuhan atau daerah perbatasan sehingga mungkin akan menghadapi penyelundup secara langsung.
4. Kebendaharaan Negara
Kata “bendahara” artinya kurang lebih adalah orang yang mengurus masalah keuangan. Dalam lingkup yang lebih luas, dalam hal ini negara, bendahara negara berarti mempunyai tugas mengurus keuangan negara. Kira-kira itulah yang dipelajari dari jurusan Kebendaharaan Tentunya negara Indonesia kita ini, perlu orang-orang yang memahami seluk beluk keuangan negara, mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta pelaporan dari penggunaan uang negara itu.
Dalam hal perencanaan, yang dipelajari misalnya tentang Sistem Perencanaan Anggaran, Penyusunan APBN, bagaimana Kementerian-kementerian negara/Lembaga mengajukan anggaran, bagaimana mekanismenya menjadi sebuah APBN.
Dalam hal pelaksanaan berarti dalam hal implementasi APBN yang telah dilaksanakan, dalam hal ini mempelajari tentang Pelaksanaan APBN di sektor belanja, pendapatan maupun pembiayaan, Pengelolaan Kas, Pengelolaan Investasi, Pengelolaan Utang, dll.
Dalam hal pelaporan (pelaksanaan APBN), materi yang dipelajari antara lain akuntansi umum dan akuntansi pemerintah. Sementara itu, materi yang dipelajari di jurusan Kebendaharaan Negara sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen Anggaran, Ditjen Perbendaharaan, serta Ditjen Pengelolaan Utang.
5. Penilai / Pajak Bumi Bangunan
Penilai adalah profesi yang bergelut dibidang penentuan atau penaksiran nilai dari sebuah asset, dalam hal ini bumi dan bangunan. Jurusan ini bisa disebut sebagai “Tekniknya STAN”, jadi jangan kaget jika di jurusan ini ada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah, Teknologi Bangunan, Teknik Perencanaan Kota, dll.
Jurusan ini hanya terdapat di STAN dan belum ada di perguruan tinggi lain di Indonesia. Jadi bisa dibilang, jurusan ini sifatnya sangat terspesialisasi dan sangat langka. Di Amerika, spesialisasi ini disebut Appraiser atau di negara lain ada yang menyebut Valuer.
Lulusan dari Jurusan Penilai bisa ditempatkan dalan Ditjen Pajak, Ditjen Kekayaan Negara atau BPKP.
6. Manajemen Aset
Kalo Jurusan Penilai bisa disebut sebagai “tekniknya STAN”, maka jurusan Manajemen Aset bisa disebut sebagai “hukumnya STAN”. Di sini lo akan berkutak-katik dengan mata kuliah hukum yang ga bakalan jauh-jauh dari topik masalah piutang lelang negara (bisa jadi juru sita atau juru lelang) serta penilaian aset dan properti.
Setelah lulus dari jurusan ini, lo akan ditempatkan sebagai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Apakah itu di kanwil DJKN atau di kantor operasionalnya, yaitu Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang tersebar di seluruh Indonesia.
PERKULIAHAN
Perkuliahan di PKN STAN untuk program D-III dilaksanakan selama 6 semester atau kurang lebih selama 3 tahun di Bintaro, Tangeran Selatan (non bea cukai) dan di Rawamangun, Jakarta Timur (Bea Cukai). Sedangkan program D-I pendidikan dilaksanakan selama 2 semester atau kurang lebih 1 tahun di berbagai Balai Diklat Keuangan yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Mahasiswa tidak dipungut biaya kuliah selama mengikuti pendidikan.
Perkuliahan di sini ga seperti di perguruan tinggi umum yang lain. Salah satu bedanya misalnya masalah seragam, di sini ada aturan pakaian yang wajib dipatuhi oleh mahasiswa. Senin dan rabu memakai kemeja putih dan bawahan hitam, Selasa dan Jumat memakai kemeja cerah dan bawahan gelap, Kamis memakai Batik.
Selain itu kuliah di STAN memakai sistem paket. Jadi semua mata kuliah sejak tahun pertama sampai tahun terakhir sudah ditentukan. Ga ada sistem KRS seperti halnya perguruan tinggi lain. Di tengah dan akhir semester, ada UTS dan UAS yang akan menentukan Indeks Prestasi (IP) lo. Jadi perkuliahan di STAN bisa dibilang ga akan jauh beda dengan sistem di SMA/sederajat.
Nah buat lo yang sempet mengeluhkan tentang UN yang dulu menjadi penentu kelulusan, di STAN udah biasa banget ujian hidup-mati seperti itu. Bedanya kalo di SMA UN-nya cuma sekali, di STAN tiap UTS dan UAS serasa seperti UN. 😀 Kurang dari nilai tertentu, maka risikonya drop out. Jadi perjuangan di STAN ga cuma masuknya doank, justru perjuangan yang sesungguhnya adalah untuk bertahan kuliah di kampus ini.
Tapi lo ga harus khawatir. Kalo lo berhasil lolos USM STAN, berarti lo udah punya modal basic skills buat survive di kampus ini, tinggal bagaimana lo menjalani proses selama kuliah. Biasanya menjelang ujian para mahasiswa akan saling membantu dengan, salah satunya, ngadain tentir untuk matkul-matkul yang susah. Mahasiswa yang pinter di kelas atau angkatan akan ngasih tutoring ke mahasiswa lain. Pemandangan ini udah jamak banget terlihat mulai 2-3 minggu sebelum UTS/UAS di kost, pelataran mesjid, taman, dan tempat-tempat ngumpul lain. Jadi di kampus ini lo ga akan berjuang lulus sendirian, tapi bareng-bareng dengan temen seangkatan.
KEGIATAN NON AKADEMIS
Selain kegiatan akademis, di STAN juga dipenuhi dengan Kegiatan non akademis. Kalo jaman gue dulu kuliah sih (tahun 2008-2011) kegiatan non akademisnya ga terlalu banyak, palingan yang populer banget itu olahraga. Tapi beberapa tahun terakhir, gue ngerasain sendiri bedanya, soalnya sampe sekarang gue masih tinggal di daerah kampus. Ketika mahasiswa banyak diisi anak generasi z, buanyak banget kegiatan atau organisasi baru di kampus ini.
Kegitan non akademis di STAN meliputi bidang Olahraga (Pekan Mahasiswa, STAN Runners, STAN Billiard), Seni dan Budaya (Festival Budaya Nusantara, Sabdanusa, Teater Alir, SMC, Animac, Revival, Paduan Suara Vocawardhana, dll.), Komunikasi (Radioblast, Mediacenter, Fotografi), Pecinta alam (Stapala), dll.
Selain itu, kuliah di STAN juga kental banget dengan organisasi perkumpulan tiap daerah. Tiap daerah punya nama-nama perkumpulan seperti Kamadiri (Keluarga Mahasiswa Kediri), Paspilo (Solo), Maharema (Malang), Himasurya (Surabaya), dll. Organisasi ini nanti akan membantumu dalam hal seperti pencarian kost, dan mengelola try out USM PKN STAN di daerah masing-masing.
SETELAH LULUS
Tahap Pra PNS
Sebelum menjadi PNS, ada tes untuk masuk PNS yaitu Tes Kemampuan Dasar (TKD). Namun TKD alumni STAN terpisah dengan para calon CPNS dari perguruan tinggi.
Kalo tes CPNS lain bersaing untuk masuk kuota PNS tertentu, sementara di sini lo dituntut mendapat nilai TKD tertentu (passing grade/PG). Jadi, bila nilai lo diatas PG TKD, maka pasti akan diangkat CPNS. Kalo ga lolos akan ada TKD ulangan kalo ga salah sampai 2 kali. Kalo tetep ga lolos, ya ga diangkat CPNS. Tapi lo tenang aja, pengalaman sih, lebih dari 99% lolos.
Selain itu ada Capacity Building, Diklat Pra Jabatan dan Samapta untuk instansi tertentu. Disitu lo akan disiksa berlatih bersama TNI atau Kopassus. Ga lama kok, paling seminggu sampai sebulan! 😛
Penempatan Kerja
Lulusan STAN akan ditempatkan sebagai pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di seluruh Indonesia. Untuk jurusan yang udah spesifik seperti Pajak dan Bea Cukai misalnya, maka sebagian besar alumninya akan ditempatkan di instansi sesuai dengan jurusannya.
Misalnya jurusan Pajak ditempatkan di Direktorat Jenderal Pajak, jurusan Bea Cukai ditempatkan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sedangkan untuk jurusan yang umum seperti Akuntansi, maka penempatannya bisa di berbagai unit eselon II di Kementerian Keuangan.
Setelah penempatan instansi, selanjutnya adalah penempatan kantor. Nah instansi-intansi di atas ada yang kantornya cuma 1 di Jakarta aja misal DJA, Setjen, BKF. Namun ada juga instansi yang kantornya menyebar di seluruh kabupaten seluruh di Indonesia, misal DJP, DJBC, DJPB. Kalo mendapat kantor yang menyebar di Indonesia, maka lo mesti siap ditempatkan di daerah-daerah terpencil sekalipun, dari Sabang sampai Merauke, hingga Tahuna.
Setelah jadi PNS – Pegawai Negeri Sipil
Alumni D-III akan diangkat menjadi PNS golongan II-C, sedangkan alumni D-I akan diangkat menjadi PNS Golongan II-B. Baik alumni D-III maupun D-I bisa melanjutkan kuliah lagi setelah 2 tahun bekerja, baik melanjutkan kuliah kedinasan ataupun atas inisiatif sendiri.
Setiap PNS mempunyai masa wajib kerja selama (3n+1) tahun, jadi untuk D-I wajib kerjanya 4 tahun, sedangkan D-III wajib kerjanya 10 tahun. Apabila sebelum waktunya mengundurkan diri sebagai PNS, maka diwajibkan membayar biaya kuliah selama di STAN.
Bocoran dikit, enaknya jadi PNS di Kemenkeu, salah satunya tentu saja adalah take home pay (gaji + tunjangan) yang relatif di atas PNS lain. Selain itu sangat terbuka kemungkinan untuk melanjutkan pendidikan secara kedinasan lagi baik dalam maupun luar negeri.
“…Anda akan melihat di atas langit ada langit. Saya berharap Anda bisa sama baiknya dengan lulusan terbaik di universitas lain. Saya tidak rela kalau investasi untuk STAN tidak menghasilkan lulusan terbaik” – Sri Mulyani Indrawati
Demikian artikel tentang seluk beluk perkuliahan di PKN STAN. Sebagai penutup, berikut ini video yang berisi tentang kesan-kesan kuliah di STAN yang dibuat dalam rangka perpisahan angkatan 2010