Review Jurusan Kimia Murni – Sejak kapan kamu berkenalan dengan Kimia? Banyak orang yang mengaku mengenal kimia sejak mereka mendapatkan mata pelajaran ini di sekolah. Kimia dikenal sebagai bahan yang berbahaya, bom, nuklir, laboratorium, dilengkapi dengan istilah istilah rumit yang tidak biasa digunakan sehari-hari—redoks, pH, basa, elektron, dll.
Tapi apakah Kimia itu melulu tentang istilah-istilah rumit dan bahan berbahaya tersebut? Emangnya apa sih itu kimia?
Nah dalam artikel ini saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu kimia, apa aja yang dipelajari serta prospek kerjanya.
Apa itu Ilmu Kimia?
Jadi, ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahan yang menyertainya.
Materi itu apa?
Perubahan yang menyertainya itu maksudnya gimana?
Materi itu sesuatu yang menempati ruang, punya massa, dan menempati volume. Sederhananya, materi itu adalah beragam benda yang disekitar kita dalam bentuk padat, cair, atau pun gas. Untuk perubahan yang dimaksud di sini adalah reaksi kimia yang dapat mengubah sifat dari materi tersebut. Salah satu contohnya seperti perubahan bentuk dari cair ke padat yang biasa kita sebut dengan ‘membeku’.
Tapi belajar kimia di universitas nggak sesederhana seperti contoh di atas. Banyak yang dipelajari di jurusan kimia ini, karena kimia merupakan ilmu pengetahuan pusat karena menjembatani ilmu fisika, biologi, dan geologi.
Apa saja yang dipelajari di jurusan Kimia?
Ada lima cabang utama dari ilmu kimia, yaitu:
- Kimia Analitik.
- Kimia Organik.
- Kimia Anorganik.
- Biokimia
- Kimia Fisik.
Yang pertama adalah kimia analitik. Di sini kita akan menganalis komponen kimia dari suatu sampel. Contohnya seperti mengukur banyaknya kadar vitamin C dalam buah jeruk. Menguji ada atau tidaknya Merkuri dalam kosmetik di pasaran atau menguji bakso yang dijual mengandung boraks atau tidak.
Cabang ilmu yang kedua adalah kimia organik. Jadi begini teman-teman, sederhananya kata ‘organik’ di sini adalah sesuatu yang hidup atau zat yang berasal dari makhluk hidup. Sedangkan dalam ilmu kimia, ‘organik’ berarti senyawa yang memiliki ikatan karbon dan hidrogen. Pasti teman-teman semua saat di sekolah pernah belajar ada rantai karbon yang panjang itu, bukan? Guru di sekolah pasti selalu bilang kalau karbon (C) punya empat tangan. Contoh lainnya adalah proses fotosintesis, adanya reaksi kimia yang diberikan guru untuk teman-teman pelajari. Semua itu adalah contoh-contoh dari kimia organik.
Selanjutnya adalah kimia anorganik. Kalau tadi ‘organik’ sekarang ‘anorganik’, yang berarti sesuatu yang tidak hidup atau dari zat yang bukan makhluk hidup. Zat yang bukan berasal dari makhluk hidup itu contohnya seperti kristal, mineral-mineral, dan logam. Jadi pada ilmu kimia anorganik, kita akan belajar mengenai unsur-unsur dan ikatan senyawa yang bukan ikatan karbon dan hidrogen.
Kemudian ada cabang ilmu kimia yang dinamakan biokimia. Jika dilihat dari namanya berasal dari kata bio yang berarti makhluk hidup dan kimia. Jadi biokimia berarti kimia pada makhluk hidup.
“Itu maksudnya gimana? Ada bahan kimia di makhluk hidup?”
Jelas ada senyawa kimia dalam makhluk hidup. Seperti DNA, RNA, enzim, hormon, karbohidrat, protein, lemak, merupakan contoh kecil yang dipelajari dalam cabang ilmu biokimia ini. Reaksi-reaksi dengan enzim, metabolisme sel, dan semua reaksi kimia dalam makhluk hidup merupakan fokus yang diperdalam pada biokimia.
Terakhir adalah kimia fisik, yang merupakan kombinasi dari kimia dan fisika. Di sini akan mempelajari mengenai sifat fisik molekul dan hubungannya dengan cara menyatukan molekul dan atom. Contohnya adalah pembuatan genteng dari tanah liat yang melibatkan percampuran bahan dan penggunaan panas dan energi hingga menjadi produk akhir. Itu semua melibatkan proses kimia yang dipelajari dalam kimia fisik.
Itu baru cabang utama dari ilmu kimia, sedangkan untuk cabang ilmu lainnya masih banyak! Seperti kimia teori, kimia material, kimia nuklir, kimia bahan alam, kimia lingkungan, geokimia, kimia agrikultur, kimia pangan, kimia instrument, kimia komputasi, kimia industri, teknik kimia, dll.
Prospek Kerja Jurusan Kimia
Prospek kerja dari jurusan kimia itu banyak banget! Dari lulusan S1 pun sudah bisa langsung kerja di berbagai bidang. Lebih baik lagi kalau dilanjut hingga S2 atau S3. Berikut ini beberapa prospek kerja dari jurusan kimia:
- Industri/Perusahaan: Indonesia masih dalam tahap negara berkembang, jadi perindustrian di negara ini tumbuh dengan cepat. Banyak industri yang membutuhkan sarjana Kimia seperti Perusahaan farmasi, perusahaan tekstil, industri gas, perusahaan bahan bangunan, perusahaan kosmetik, perusahaan pertambangan, perusahaan perminyakan, perusahaan pertanian, dll. Bagi teman-teman lulusan sarjana Kimia nantinya dapat bekerja pada bagian Quality Control, Produksi ataupun Research and Development Division.
- Lembaga Penelitian: Lembaga Penelitian di Indonesia sebenarnya banyak! Ada LIPI, Balai Penelitian Daerah, Balai Penelitian SDA, BATAN, PUSPIPTEK, LAPAN, dll.
- Tenaga Pengajar: Untuk sarjana Kimia pilihan menjadi tenaga pengajar juga terbuka lebar. Bisa menjadi guru di sekolah atau pun tempat kursus. Peluang untuk menjadi dosen pun banyak. Untuk menjadi dosen perlu dilakukan studi lanjutan minimal hingga jenjang S2.
- Entrepreneur: Menjadi wirahusahawan memang tidak memiliki batas. Bagi teman-teman yang mengambil jurusan kimia kemudian ingin menjadi wirahusahawan dapat membangun perusahaannya sendiri. Untuk perusahaan apa saja yang berkaitan dengan kimia sudah dijelaskan di point 1.
- Konsultan: Menjadi konsultan dapat juga dilakukan oleh sarjana kimia, tentu saja konsultan di sini sesuai dengan bidangnya. Banyak perusahaan yang memerlukan konsultan dalam bidang kimia untuk pengerjaan proyeknya. Menjadi konsultan mandiri atau bekerja pada perusahaan Consultant Agency sama-sama memiliki peluang yang besar.
- Pegawai Negeri: Bekerja di kedinasan tidak menutup kemungkinan bagi sarjana kimia. Ada berbagai instansi di pemerintahan yang sesuai dengan kemampuan sarjana kimia seperti Kementrian ESDM, Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian, dll.
Daftar Universitas yang Terdapat Jurusan Kimia
Jurusan kimia berada di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bersama dengan biologi, matematika, dan fisika. Untuk masuk jurusan kimia sendiri dapat melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan ujian mandiri pada PTN atau pun mendaftar di PTS.
Universitas | Jenis | Jurusan | Akreditasi Jurusan |
Institut Pertanian Bogor | PTN | Biokimia | A |
Institut Pertanian Bogor | PTN | Kimia | A |
Institut Teknologi Bandung | PTN | Kimia | A |
Institut Teknologi Sepuluh Nopember – ITS | PTN | Kimia | A |
Universitas Brawijaya | PTN | Kimia | A |
Universitas Diponegoro | PTN | Kimia | A |
Universitas Gadjah Mada | PTN | Kimia | A |
Universitas Airlangga | PTN | Kimia | A |
Universitas Indonesia | PTN | Kimia | A |
Universitas Negeri Jakarta | PTN | Kimia | A |
Universitas Hasanuddin | PTN | Kimia | A |
Universitas Padjadjaran | PTN | Kimia | A |
Universitas Pendidikan Indonesia | PTN | Kimia | A |
Universitas Riau | PTN | Kimia | A |
Universitas Negeri Yogyakarta | PTN | Kimia | A |
Universitas Sriwijaya | PTN | Kimia | A |
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta | PTS | Kimia | A |
Itulah sekilas mengenai jurusan kimia, semoga dapat membantu teman-teman dalam mempertimbangkan jurusan yang akan dipilih untuk kuliah nanti.